Artikel JVGLNews JVGL

Soal Pelatih Baru, Juventus Tampaknya Tak Buru-Buru

(Ilustrasi by Burung Kondor)

Pelatih baru Juventus belum juga ada kabar. Tapi dari rumor beredar, Thiago Motta siap menjadi pelatih Juventus teranyar. Pria yang disebut legenda Merda padahal mainnya lamaan di PSG ini sudah ngurus surat mutasi dari Bologna ke Torino yang putih hitam. Pengumuman resmi jadi pelatih baru Juventus tinggal nunggu beberapa minggu bahkan mungkin beberapa hari lagi, barengan pendaftaran sekolah yakni Juni.

Tapi dari dapur JVGL juga ada banyak keinginan pribadi mengenai pelatih baru Juventus setelah ditinggal ayah tiri yakni Pak Allegri. Penghobi lepas jas di saat pertandingan ini berhak mendapat penerus yang selevel menurut Juventini. Tentunya ada nama baru yang jadi idaman atau seperti Juventus itu sendiri yang demen nostalgia CLBK sama kawan lama.

Berikut beberapa pilihan pelatih baru Juventus yang diidamkan orang-orang di belakang Juventini Garis Lucu

Andrea Pirlo

Pria golem (gondrong kalem) ini diidamkan oleh admin perekrutan KKJ yaitu Mas Way. Waktu itu, Mei awal-awal sebelum rumor Motta setuju ke Juve datang, Mas Way menganggap bahwa pelatih Bologna itu akan lebih memilih gabung ke PSG. Satu karena PSG mantan klubnya dan uang PSG pun jauh lebih menggiurkan bagi karyawan manapun ketimbang Juventus. Tapi, yang Mas Way lupa adalah tidak selamanya jalan menuju kebahagiaan itu balik ke mantan.

Meski sudah meraih banyak puncak kenikmatan bersama mantan, tentu bagi mereka yang kuat move on memulai lagi dengan yang baru akan menambahkan hasrat menggebu. Pirlo pun sama seperti Allegri yang sudah diberi nama buruk oleh fans yaitu Guru Penjas. Fans pun kini penasaran nama unik apa yang bakal disematkan ke Thiago Motta?

Louis Van Gaal

Yan tanpa Sommer memilih Van Gaal sebagai suksesor Allegri di musim mendatang. Pelatih yang siluetnya mirip Donald Trump ini diharapkan menjadi pelatih yang galak dan tegas di Juventus. Admin urusan Desain Grafis JVGL yang juga pengantin baru ini berharap kedisiplinan yang ditanam Van Gaal kepada pemain Juve gak membuat performa tim gagal. Biar pada sekolah kedisiplinan lagi, sehingga Fagioli gak lagi balik kegoda judi, gak ada lagi pemain kegoda obat-obatan aneh kaya Pogba atau gebuk dada pemain yang gak ada sama sekali kontribusinya cuma lari-lari di lapangan, bahkan wasit aja males ngejar.

Selain nama Van Gaal, Komandan Buzzer Allegri ini punya alternatif pelatih Italia murah meriah dan agak medioker. Nama-nama yang ada seperti Vincenzo Italiano dengan gaya bermain menyerang habis-habisan, tapi rentan kecolongan. Lalu ada Rafael Palladino yang dulunya Juventino. Selain itu nama Eusebio di Francesco yang sempat bagus setengah musim dengan pemain muda (dan Remuntada di UCL), Aurelio Andreazzoli yang sempat mengejutkan Juventus dengan permainan alotnya serta Davide Nicola yang sukses menyelamatkan Crotone, Genoa, Torino, Salernitana, dan Empoli dari degradasi. Tapi, semua nama di atas diurungkan karena dirinya masih terikat sumpah setia di bawah panji Max Allegri.

Thiago Motta

Bahasan ini emang agak panjang karena ditulis oleh Editor Artikel JVGL yaitu Mas RH. Pria beranak satu ini melihat bahwa Thiago Motta adalah pilihan paling masuk akal. Ada beberapa alasan yang bisa memberatkan teori ini disepakati oleh kita bersama. Pertama adalah MURAH. Thiago Motta kontraknya akan habis musim ini, ketimbang bolak balik buka Jobstreet dan edit profil di Linkedn mending langsung saja dikontrak Giuntoli. Gajinya pun terbilang murah yaitu 2 juta Euro dapat sosok pelatih berpengalaman, tapi gajinya freshgraduate.

Kedua adalah karena AKAMSI. Ya Motta paham betul bagaimana sepak bola Italia dan Serie A karena pernah bermain di klub serta timnas Italia. Terutama Juventus yang kalau menang fans lain teriak dibantu wasit, klub curang, mafia Italia, tapi giliran kalah mulu dikatain gak berkualitas. Juventus juga punya klenik yang percaya banget pelatih asal Italia untuk jadi nakhoda, meskipun Motta merupakan warga naturalisasi yang kelak akan dihujat komentator Liga Bank Mandiri.

Ketiga GAK RIBET. Motta orangnya sopan banget karena mau ke Juventus dan gak muluk-muluk minta pemain mahal. Terlebih lagi Motta juga nyaman menggunakan pemain muda. Kedua faktor ini jadi tanda nilai luhur dan pekerti Thiago Motta yang paham banget klub barunya duitnya pas-pasan. Dalam portofolionya Motta bahkan mencuatkan Ricardo Calafiori (21) sama Joshua Zirkzee (22), siapa tau di Juventus mengubah Iling Junior jadi Thiery Henry atau Moise Kean jadi Roger Batoum.

Terakhir adalah karena Coach Thiago membawakan permainan yang ATRAKTIF. Motta punya pakem permainan bola-bola pendek dari kaki ke kaki, beda dengan Allegri yang dari kaki sampe emosi. Kiblatnya 4-2-3-1 yang di beberapa Youtube bisa berubah jadi 2-7-2 dengan Szczesny dan Perin berdua di belakang mungkin main barengan. Membayangkan Vlahovic disupport Yildiz dan Chiesa kemudian Messi dan Cristiano Ronaldo kemudian Halland, mimpi aja dulu.

Melihat trennya Motta termasuk pelatih potensial, bisa dikasih kesempatan buat nanganin tim yang lebih besar. Karena ada juga pelatih yang bisa langsung sukses naik kelas begitu dikasih kesempatan nanganin tim besar. Contohnya Allegri abis dari Cagliari pindah ke Milan, Conte dari Siena ke Juventus. Namun, Conte kini nampaknya lebih senang melatih tim kecil dari Spurs mau ke Napoli soalnya.

Jurgen Klopp

Pujangga cinta, penyair nyentrik yang pernah kirim foto telanjang dada di grup admin memilih Jurgen Klopp jadi pelatih Juventus selanjutnya. Pilihan ini hanya untuk pemuas nafsu sesaat karena menurut Alfan pribadi, pemilihan Klopp bertujuan untuk membuat fans paham bahwa company-man macam Allegri itu udah paling klop sama Juventus. Klopp juga sering mengeluh sama jadwal Liga Inggris siapa tau di Serie A lebih mawas diri. Kecocokan lainnya, Klopp dan Juventus sama-sama sering gagal di final Eropa. Siapa tahu apes ketemu apes jadi plus, torif UCL pertama Juventus bisa aja tercapai sejak terakhir kali diraih pada 1995/1996..

Antonio Conte

Ini adalah pilihan mudah bagi Teteh admin JVGL. Alasannya hingga tulisan ini terbit belum juga diberitahu karena kemarin alasannya ada meeting.

Didier Deschamp

Wapres Juventus a.k.a Mas Andar juga sempat paduka tanya soal pilihannya untuk pelatih Juventus musim depan. Menurut Mas Andar, Deschamps ini gak hanya namanya saja ada unsur “Champ” tapi juga jadi salah satu pemain yang pernah meraih juara #UCL, #Euro & #WorldCup dan Dese juga raih piala #WorldCup saat jadi pelatih. Seperti Antonio Conte, Deschamps juga jadi Legenda Juventus yang berprestasi bersama Bianconerri. Jangan lupa juga Deschamps pernah membuat Juventus juara Serie B. Dia datang di masa Juventus tengah muram hingga menaikkan derajatnya di Serie A.

“Saya merasa Deschamps dengan segala pengalamannya di Timnas selama 12 tahun terakhir mengelola pemain muda, bintang, begajulan dengan segala konflik personal antar pemain akan mampu membawa Juve juara di Lokal maupun Eropa,” tutup pria yang selalu beli jersey ori Juventus setiap musim. (Ditulis oleh Arief Hidayat)

JVGL

Fino alla fine, forza uhuuuy~

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *