Artikel JVGL

KKN di Desa ̶P̶e̶n̶a̶r̶i̶ Sabatini; Kisah Paulo Dybala

Dybala terjebak tarian Nur ( Ilustrasi oleh @yan-setia-jvgl )

Juventini sepertinya sudah mulai jengah dengan rame-rame perpanjang kontrak Paulo Dybala di Juventus. Pemain yang bukan berkebangsaan Demak ini memang masih menunggu-nunggu tawaran menarik dari manajemen Juventus.

Awalnya, Juventus ingin menawari kontrak baru dan Dybala akan diberikan gaji sebesar 8 juta Euro per musim, ditambah 2 juta Euro sebagai bonus. Sayangnya, tawaran kontrak tersebut hanya ceklis biru tanpa ada balasan. ☑


Tidak kesal dan enggan melakukan spill kelakuan buruknya di Juventus, manajemen pada Februari ini mengajukan tawaran terbaru untuk pemain yang tidak lahir di Sragen ini. Menurut laporan Football Italia, Juventus memberikan tawaran baru, tapi totalnya tidak ada perubahan pada angka Dybala.

Lucunya saya, maksudnya lucunya Juve, ia malah memperbaharui angka komisi untuk agennya yakni Jorge Antum. Agen yang juga anak dari ayahnya Jorge Antum ini akan menerima komisi sebesar 4-5 euro.
Jelas, Juventus hanya ingin memberikan keuntungan pada Dybala selaku karyawannya, tidak pada pihak outsourcing Paulo Dybala.

Meskipun Dybala dan agen menjerit meronta-ronta minta naik gaji, dengan performa yang kadang hilang kadang kayang, rasanya berat untuk memberikan reward baginya. Bahkan jika dalam rantai multi level marketing (MLM), Dybala juga rasanya belum bisa naik peringkat dan dapat hadiah ke Paris.

Dengan keyakinan bahwa tidak akan ada klub yang mau membayar pria 28 tahun yang tajamnya naik turun dan kurang konsisten, Juventus siap menerima Dybala di Turin dengan pengurangan gaji.
Desas-desus perpanjangan Dybala menggetarkan beberapa tukang belanja di setiap Liga dunia. Menunggu dari promo 10.10 sampai udah mau masuk promo 2.2 di Tokopedia, tak ada satupun klub berminat membayar dana sekitar Rp 869,08 miliar kurang untuk memboyong Dybala.

Rasanya mereka akan menunggu hingga Juni karena di bulan itu, anak-anaknya habis ambil raport jadi bisa ambil cuti. Maksud saya untuk para pakar belanja, juragan jastip, trifting dan emak-emak jago nawar di masing-masing klub, akan menunggu hingga kontrak Dybala habis Juni 2022 dan mengambilnya secara gratis.

Lalu ke manakah Dybala jika benar-benar enggan menerima perpanjangan kontrak Juventus? Berikut sejumlah kemungkinan Dybala melanjutkan kariernya di masa depan

Premier League
Dybala bisa saja pindah liga karena banyak klub non-Serie A yang meminatinya. Bisa jadi kepindahan Dybala ke EPL akan dieluh-eluhkan fans yang sakit hati sama Vlahovic, pasalnya Dybala berani main di EPL.
Tapi, Dybala mungkin tetep gak berani main di Arsenal. Beberapa klub yang meminati Dybala mulai dari Tottenham Hotspur, Manchester United, Manchester City, dan Liverpool. Klub kuat di tanah Ratu Elizabeth meski tak pernah mengoleksi trophy Emirates Cup.

JVGL TV juga demen banget ngejulidin Dybala

Kini tinggal tugas Fabio Paratici mengambil Dybala dengan gratis dengan iming-iming bisa dilatih Antonio Conte. Rayuan maut lainnya, Dybala bisa main bareng lagi dengan Rodrigo Bentancur dan Dejan Kulusevski lagi sehingga tak jadi lebih mudah adaptasi. Namun Juventini berharap kemurahan hati Paratici lagi, yah kalau bisa bayar 60 juta Euro-lah.

Sisanya bukan Arsenal jadi sudah pasti Dybala tertarik. Di United dia bisa kembali duet dengan Cristiano Ronaldo dan Pogba seminggu dua minggu karena pemain Prancis itu juga akan pindah ke Juventus. Bisa jadi Dybala jadi pemulus kepindahan Pogba ke Juve kan?

Liverpool jelas sangat tertarik dan berani mengakui akan meminang pemain ini. Sementara City klub yang kaya bank ini karena duitnya gak habis-habis, katanya siap memberikan tawaran gaji sebesar 10 juta euro atau sekitar Rp160 miliar per musim.

Tetap di Serie A
Jika tak berani main di EPL seperti Vlahovic dan Locatelli, maka Dybala berpeluang tetap bermain di Serie A dan pindah ke rival yakni Inter Milan. Inter adalah rumah yang nyaman bagi pemain berkebangsaan Argentina, meskipun Dybala bukanlah benar-benar dilahirkan di Kanada, makanya ia jadi orang Argentina.

Di Inter, ada Giuseppe “Beppe” Marotta yang enggak bisa lihat barang gratis. Beppe Marotta ini kaya tipikal bapak-bapak yang kalo lagi tahlilan dateng terakhir, duduk di parkiran motor. Pas pembacaan doa udah pegang berkat nasi 2 sama plastik penuh kue, jeruk, salak, sampai rokok bapak-bapak yang ditaro sembarangan dan lupa dikantongin balik.

Dybala bisa akan jadi rekrutan gratis Inter selanjutnya. Memang jago belanja pemain si Beppe Marota ini, apalagi kalo harganya murah dan gratis. Jangkan pemain, promo Gojek, Xiaomi, Traveloka, Superindo, Geprek Bensu, dan Chatime dia tahu semua kodenya.

Penari Amatir
Jika memang Dybala memilih setia kepada Juventus tapi gengsi nerima penurunan gaji, malu kalau harus kerja di Inter Milan, kemudian gak berani main di EPL maka ada pilihan lainnya untuk yakni jadi penari amatir. Toh dia sering menari di platform TigTog bareng Ayang Tini.

Tini atau yang memiliki nama panjang Oriana Sabatini kerap dikecam oleh Juventini karena merusak masa muda Dybala. Tigtog-an mulu, ikutin semua hal yang trending biar bisa kaya pasangan viral Kekeyi dan Mas Bobby Batam di Instagram.

Podcast terbaik untuk mengenal Juve
Andarsofian Podcast

Meski bukan pacaran settingan, kemesraan Dybala dan Tini memang sudah sangat intim. Kaya pacaran yang udah kenalan kedua orang tuanya gitu, tapi enggak tau deh itu orang tua keduanya pada di-hidden enggak kayak Mbak Lala suka hidden story orang.

Maka setelah lelah menari di lapangan, menukik tajam, mengolah bola melewati beberapa pemain, Dybala bisa jadi penari di atas matras yang semolek Mimi Peri. Lalu bisa juga berduet bersama Mbak Tini dengan jogetan sedikit vulgar, tapi #FYP di Tigtog.

Dybala ketika bersama Mbak Tini seperti tengah KKN di desa penari, ketemu, memadu kasih, kemudian diajak menari. Dybala yang terlihat baby face, malah seperti keponakan Mbak Tini yang mau saja diajak berjoget, dan dispill di Tigtog.

Bahkan tarian viral mereka ada yang sampai dibanned Tigtog, tarian yang gerakannya Dybala mengangkat Mbak Tini dengan menggaet pangkal paha mbak Tini menggunakan lengan Dybala. Ya, lengan yang superior itu, yang biasa iya tampilkan bareng selebrasinya usai mencetak gol. Tangan yang harusnya hanya digunakan untuk ritual #Dybalamask, karena sudah pernah nyangkut di pangkal paha mbak Tini, jadi bau rider (merek sempak).

Maka mereka bisa jadi pasangan Tina Tini singkatan dari Dybala Argentina dan Orian Sabatini.

Main Film
Dybala beruntung memiliki wajah seperti Tobey McGuire. Wajah innocent yang tampan, tapi sia-sia karena bukannya cari pasangan mirip Kirsten Dunst atau Dido malah dapet yang mirip Juan Cuadrado.
Dybala bisa ikut kelas acting. Tentunya bukan film laga atau action, karena di pertandingan penting dia suka jarang ada action. Maka lebih baik film kisah cinta anak muda.

Naik R15, makan bakso di taman, ngajak ke kosan minta temenin berak, terus kena spill di Twitter. Dybala bisa juga bermain film drama atau horror. Apapun itu semoga dia menemukan passionnya usai tak bermain bola.

Jadi Bupati
Dybala bisa jadi bupati di salah satu kota di Buenos Aires. Meski pengalamannya menjadi kapten tim di saat Chiellini masih dalam pemulihan tergolong biasa saja, tapi tetap saja pengalaman tersebut tentu bisa jadi portofolio yang bagus.

Hal ini baik juga untuk Mbak Tini. Dia bisa jadi ibu Bupati yang lebih gemar untuk bermasyarakat ketimbang scroll TigTog cobain lagu baru. Atau bisa saja menciptakan hymne atau yel-yel khusus kotanya agar ketika ada tamu negara berkunjung bisa ada kesenian yang diprakarsai oleh Ibu Bupati Tini.

Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan Dybala jika memang enggan perpanjang kontrak dengan Juventus. Namun ingat, Juventus akhir-akhir ini senang sekali mengembalikan mantan yang awalnya sedih jadi senang.

Karena itu, lebih baik jangan pergi dari Juventus dan terima perpanjang kontrak. Jangan sampai menyesal dan pergi, lalu Dybala yang dikenal sebagai La Joya berubah jadi La Tahzan.

JVGL

Fino alla fine, forza uhuuuy~

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *