Artikel JVGL

Juventus vs Lecce, Banyak Peserta #KKJ Kecele

Artikel ini ditulis oleh: Arief Hidayat

Penulis dapat disapa di akun Twitter @ariefhidt

Giornata 6 Kuis Kejar Jersey kali ini menjadi yang paling seru karena banyak peserta yang mengamalkan ajaran Tong Sam Cong yakni isi adalah kosong, kosong adalah isi. Sudah isi, tapi poinnya kaya orang gak isi. Total sebanyak 63 peserta meraih poin 0 besar, namun tetap harus bahagia karena tim kesayangannya menang.

Kecuali para pencari +1 dari jalur cepat, banyak peserta yang kebobolan duluan karena kecele mengisi Kean sebagai salah satu pemain yang masuk sebagai pengganti. Semenjak ikut KKJ, awal match selalu dihantui bobroknya klasamen akhir, hari-hari seperti Ebtanas yang malas sekali rasanya membahas dan tahu jawaban yang benar. Harapannya benar saja sudah, semoga tebakannya jitu, sudah gak ada lagi khawatir sama performa Juventus yang angin-anginan.

Laga dimulai dengan sengit. Beberapa orang benar menebak formasi line up Milik dan Chiesa di depan dan Rugani, Danilo, serta Bremer di belakang. Paham sekali jika Gatti gak masuk dulu jadi pemain inti. Sayangnya bukan tebak formasi, pertanyaan lainnya yakni siapa pencetak gol pertama.

Tanpa Ronaldo template baru pencetak gol adalah Vlahovic. Jika tidak jadi pencetak gol, nama Vlahovic viral di format 1 kuis KKJ, kalau gak jadi pencetak gol, jadi MVP, atau pemain yang akan diganti. Sayangnya kini yang turun Milik dan ketimbang pria jangkung ini Chiesa lebih meyakinkan untuk mencetak gol di match ini.

Sayangnya beberapa peserta yang menaruh nama Chiesa di pencetak gol pertama harus sedikit emosi karena Milik yang muncul. Agak aneh memang berharap pada pemain cadangan ini. Namun, nyatanya malam ini dia cetak gol tunggal kemenangan Juventus. 

Jual jiwa terjadi di match ini. Gak sedikit peserta berharap gol Milik offside atau dianulir karena satu lain hal. Harapan ada ketika kick off. Wasit mengecek VAR sejenak. Namun, sayang seribu sayang gol Milik sah dan peserta yang sudah kadung jawab Chiesa pasrah dan merasa sial sekali.

Harapan tinggal pemain yang pertama kali dikartu kuning. Bremer tampak berkali-kali berlaku iseng di match ini, tapi kartu kuning enggan keluar. Minje sendiri menjawab Rabiot dan berharap pemain berkaki panjang ini berlari dan kakinya nyangkut di pemain lawan. Atau handball di kotak penalti lawan sampai berdebat dengan pemain lawanlah. 

Sayangnya gak, kartu kuning malam ini diterima oleh Chiesa yang mainnya mirip Cuadrado ngegas dikit ngerem, lari dikit berhenti. Dia menerima kartu kuning pertama yang lagi-lagi gak pernah ada yang tahu itu akan terjadi. Wajah penerima kartu kuning umumnya ya Danilo atau Bremer, bisa saja Rugani karena kaku jarang dimainkan jadi main keras atau Rabiot. Kesal sekali ketika Chiesa dikartu kuning. Bukan karena membela pemain atau mengira wasit tak adil, melainkan kecewa karena bukan pemain tebakannya yang kena hukum.

Harapan selanjutnya adalah jumlah offside. Biasanya yang sering offside itu Dusan. Entah mengapa pada match ini gak ada offside. Sama main menyerang namun gak ada yang bisa buat peluang dalam kotak penalti. Satu-satunya kejadian offside yang diharapkan adalah pas Milik buat gol. Namun lagi-lagi para penjual jiwa ini banyak yang ingin Milik nyicil offside bukan gol sah. Kebanyakan peserta KKJ percaya bahwa tidak ada match yang tidak ada offside-nya, sehingga dari pertanyaan ini banyak juga yang dapat nol.

Harapan terakhir adalah jumlah gol pada match ini. Minje sendiri jawab 3 dugaannya Juventus menang 2-1 dan 1 gol dari kesalahan bek. Lah ternyata udah sepi offside match ini, gol pun demikian. Harusnya bisa ketebak dari Milik yang jadi starter, pemain ini banyak jadi pengumpan di tengah ketimbang jadi striker buas yang doyan mengacak-acak pertahanan lawan. 

Kuis ini memang membawa bencana sekaligus euforia. Tim kesayangan menang aman, namun gak nyaman buat form para peserta KKJ. Banyak merasa analisisnya, waktu yang sudah dicurahkan dan lain-lain gak berguna. Juventus menang, peserta KKJ merana. Kuis pekan ini juga diganggu oleh konflik internal peserta. Ada peserta yang left dari grup bukan karena pusing ngisi, tapi mumet dibully. Hal yang tahun lalu juga dilakukan Mas Bobby yang hingga kini masih diingat Kak Asi. 

Assalamualaikum nol poin

JVGL

Fino alla fine, forza uhuuuy~