Artikel JVGL

Juventus Bener-Bener Transfer Koopmeiners

(Ilustrasi/X/@burung_kondor)

(Penulis : Arief Hidayat)

Transfer Koopmeiners akhirnya rampung usai berkali-kali media menuliskan “close deal” di berbagai cuitan media sosial (medsos) dari gelaran Euro 2024. Rekrutan kedelapan Juventus itu juga langsung diberikan nomor punggung 8.

Meneruskan salah satu pemain tengah Juventus

Pemain yang main paling serius

Namanya berawalan huruf M

Legenda sepanjang masa dengan gaya permainan enak dilihat mata

Calon kapten masa depan I Bianconeri

Dan pernah jadi admin Instagram Juventus, siapa lagi kalau bukan McKennie.

Sudah sejak lama hal ini tak terjadi. Semua incaran Juventus (kecuali Todibo) benar-benar dibeli gak pakai ngamuk-ngamuk atau ngesot di lantai mall sambil menangis untuk membeli pemain. Giuntoli benar-benar melakukan tugasnya membeli pemain sesuai dengan kebutuhan Juventus. Salah satunya adalah transfer Koopmeiners.

Mengutip tweet Gubernur Turin @Andarsofian, Juventus memboyong Koopmeiners dengan biaya €51,3 juta + ancillary cost €3,4 juta. Dicicil hingga 4 kali bayar dan bonus maksimal 6 juta Euro jika target terpenuhi. Teun Koopmeiners akan berseragam Juventus hingga 30 Juni 2029. InsyaAllah jika tidak ada tawaran menarik dari klub lain.

Transfer Koopmeiners kali ini bisa dibilang paling mahal di Serie A 2024/2025. Namun, transfer Koopmeiners dramanya juga panjang. Beda dengan transfer Kalulu yang juga diiringi drama, padahal cuma pinjam dengan biaya ringan.

Koopmeiners musim lalu sempat mau pindah ke Napoli. Namun, Gian Piero Gasperini memaksanya untuk bertahan. Koopeiners pun dijanjikan bisa pindah ke klub pilihannya sendiri musim depan (musim ini-red). Kembaran Marc Klok itu pun setuju dan bertahan hingga membawa Atalanta juara Europa League. Pada musim 2023/2024, gelandang berkebangsaan Belanda tersebut bermain sebanyak 34 pertandingan. Ia mengemas 12 gol dan 4 assist. Catatan ini meningkat dari musim sebelumnya, yakni 10 gol dan 4 assist.

Transfer Koopmeiners ke Juventus diharapkan menjadi berlian yang terpendam di tumpukan toko emas Kebayoran. Pasalnya, dari sakit hati beberapa fans masih ada dan membekas ingatan ketidakberdayaan Juventus di bawah asuhan Allegri. Sekarang, ada beberapa yang kurang percaya diri dan bahkan benci karena pelatih saat ini pernah ribut dengan Del Piero sang legenda sejati. Juvenisti sudah terbiasa dengan roller-coaster emosi setiap kali tim mereka membeli pemain baru. Maka harapannya semoga kali ini manajemen tidak membeli pemain seperti kucing dalam karung atau salah pilih presiden karena bisa jadi nanti porak-poranda negaranya, sama seperti klub kesayangan kita di Serie A.

Teun Koopmeiners akan ditempatkan di lini tengah, bisa bertahan, namun di tangan Thiago Motta si meneer bakal diberikan porsi untuk lebih banyak menyerang. Seperti tidak kapok membeli bocah Belanda kidal yang mahal, Juventus sangat yakin akan performa Koopmeiners kelak. Ia harus menciptakan serangan yang menimbulkan huru-hara di garis pertahanan lawan layaknya jet tempur. Itu karena baik Teun dan jet sama-sama mahal harganya.

Koopmeiners akan menjadi chef yang bakal meramu masakan terbaik dengan presentasi yang ciamik. Kehadirannya akan mempermudah Dusan Vlahovic untuk mencetak gol. Kehadiran sang meneer bisa juga menjadi angin segar atas buntunya striker Serbia tersebut, yang sering mengincar tiang atau bola sepakannya melayang. Koopmeiners bakal menyuplai umpan-umpan cerdas. Spatulanya akan mengobrak-abrik pertahanan lawan dan menemukan gol yang tak cuma enak dilihat, tapi porsinya juga banyak. Bayangin aja dulu Vlahovic mungkin akan tampil seperti supernova yang meledak-ledak di depan gawang lawan. Atau jika tidak hati-hati, dia bisa saja menjadi nasi goreng yang kurang bumbu tapi masih enak, walau tidak memukau.

Juventus yang selalu disebut badut Eropa juga diharapkan tampil semeriah pesta atau sirkus dunia. Buat gol lebih dari satu atau bahkan tiga, dengan Koopmeiners berperan sebagai badut jenius yang menghibur penonton dengan umpan-umpan ajaibnya. Sementara Vlahovic beraksi seperti pemain akrobat berbakat yang siap guling-guling di depan gawang lawan.

Bayangin saja itu cuma dua orang, sedangkan kalau diingat lagi Juventus masih punya beragam senjata lain yang punya daya ledak tak jauh beda. Ada duet sayap Conceicao dan Nico Gonzales, di belakang ada Locatelli, Thuram dan Douglas Luis yang bermain bergantian. Kalau ada pesta gol, pemain Juventus jadi perangkat pesta terbaik di Eropa tentunya.

Bayangkan Serie A dimulai dengan pemain seadanya, tapi skuad Motta ini bisa unggul 3 gol tanpa balas. Bayangkan saja jika Zebra tua ini diberi lebih banyak lagi tenaga di giornata 3 dengan Nico, Chico, dan Teun di dalamnya. Sepertinya bus pawai scudetto bisa diorder dengan cepat jika kondisi ini terus berlanjut sepanjang. Motta sudah bikin list kecamatan mana yang dilewati saat nanti Juventini parade bus keliling kota meskipun musim baru dimulai. Nanti Motta bisa saja ditawarin jadi calon wali kota, dibolehkan naik jet pribadi, hingga disuruh nikah lagi.

Tapi balik lagi, semoga pemain baru bermain sebagus atau bahkan tampil lebih baik seperti sering kita lihat di klub lamanya. Di bursa transfer ini kita sudah punya banyak pengalaman dengan pemain baru yang masuk. Dan terus terang, kita selalu berharap mereka tidak membawa oleh-oleh yang aneh-aneh dari klub lamanya. Tapi Koopmeiners sepertinya pengecualian, dia malah bawa pizza.

Beda dengan Koopmeiners yang membawa pizza, pemain lain di Juventus malah membawa Jco ke Continassa. Yak, transfer Koopmeiners ke Juventus juga jadi pil pahit pereda nyeri yang menyakitkan atas kepergian Chiesa ke Liverpool. Chiesa pergi dengan membawa rasa bangga akan Juventus, meski tanpa sekalipun merasakan scudetto. Semoga Chiesa sukses di EPL dan tidak menceritakan bau ketek temannya di klub ataupun pasangan temannya.

JVGL

Fino alla fine, forza uhuuuy~

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *