Artikel JVGL

Dusan Vlahovic: Gaji Selangit, Tendangan ke Langit

Ilustrasi (@burung_kondor)

Penulis : Arief Hidayat

Pascabebas dari pandemi, kini kita harus menikmati masa Vlahovic paceklik. Dusan Vlahovic tampak lupa akan mandat utamanya yaitu upacara di IKN mencetak gol. Jangankan memasukkan bola ke gawang lawan, membuat peluang yang menakutkan pun jarang. Tingkah bomber Juventus ini jadi bikin yang nonton emosian. Beberapa pundit memang menyatakan bahwa mencetak gol bukanlah hal yang mudah, makanya Vlahovic nampak memakluminya.

Terlebih saat pramusim ketika fans ingin nyolong start buat sombong dan angkuh, dengan fakta digdayanya Juventus di jendela transfer karena berhasil membeli beberapa pemain baru. Rasanya fans tak sabar untuk memulai musim baru buat ngebanter.

Tapi, baru saja memanaskan mesin, striker dengan gaji selangit ini tampaknya juga punya kebiasaan nendang ke langit. Nikmat penalti pun Dusan dustakan saat pertandingan pramusim. Tentu ini meresahkan karena manajemen percaya banget sama Vlahovic, jadi striker utama yang masuk jajaran elite. Gak dijual, gak ditawarin ke klub lain, gak diutak-atik, bahkan direncanakan gajinya bakal naik.

Total peluang yang dibuat Vlahovic 2 bulan terakhir bahkan jauh lebih sedikit dari jumlah balasan cuitan Wahyu yang belain Arkan Kaka. Ini memang berbahaya karena berpotensi membuat bek lawan tak berkutik, sulit menerka ini striker mau nendang ke arah mana.

Vlahovic seperti punya GPS yang salah arah, penempatannya nyasar, sepakannya ambyar. Selama pramusim Juventus, setiap kali Vlahovic dapat peluang, rasanya seperti dia lagi berusaha nyalain api unggun di hujan deras. Udah usaha paling keras, tapi tetep aja susah balik lagi jadi penyerang berkelas.

Bosan dengan Dusan

Dengan kondisi besar pasak daripada tiang, besar gaji tapi tendangan jauh banget dari tiang maka tampaknya Juventus harus serius cari striker haus. Raspadori hingga Berardi sempat masuk daftar, tapi fans pasang wajah datar. Mau datangkan striker dari luar Serie A, tapi kalau Juventus yang nawar klub pemilik kayak ngajak tiket WAR. Harga dimahalin, syarat dipangkas biar pemainnya dan klub puas dan terjamin.

Penyerang baru juga bisa jadi pemicu Dusan untuk tampil lebih bergigi. Pasalnya ketika dia terima gaji tinggi, namun tak bertaji, pas habis masa bakti bakal sulit dipinang klub lain karena upahnya bikin gigit jari. Makanya dengan insentif yang ada, Dusan minimal intropeksi diri, harap kembalikan kebuasaanmu kembali lagi.

Semoga Dusan bisa membuat gawang lawan lebih sering bergetar dan menjawab tantangan yang ada!

JVGL

Fino alla fine, forza uhuuuy~