Jarang Terjadi, Inilah Daftar Pemain yang Pensiun di Juventus
Ditulis oleh: M Teguh Pradhana
Menjelang bergulirnya Liga Italia musim 2023/2024, Juventus kembali bergejolak. Kapten tim musim lalu, Leonardo Bonucci, diberitakan tidak lagi menjadi bagian dari rencana taktis tim di musim ini. Pihak Juventus telah menawarkan pertandingan perpisahan yang sangat proper kepada Leo, sama seperti yang Juve adakan untuk perpisahan Chiellini di musim terakhirnya, namun Leo menolak gagasan tersebut dan lebih memilih untuk menghapus kata Juventus di bio akun instagram pribadinya. Isunya, dia merasa berhak mendapatkan perlakuan yang lebih baik dari Juve setelah apa yang dia lakukan selama ini … Bah
Kira-kira, apakah ini pertanda bahwa kita akan sekali lagi melihat pemain yang tidak pensiun di Juve? Sepertinya hal seperti ini sudah tidak begitu mengagetkan, ya ngga? Karena selama saya ngefans Juve, rasanya jarang melihat pemain pensiun di Juve, bahkan sekelas Del Piero saja pensiunnya di Delhi Dynamos, India.
Nah, di postingan kali ini saya akan membahas pemain-pemain yang menjadikan Juventus sebagai tim terakhirnya sebelum pensiun. Maaf kalau artikelnya berantakan soalnya baru pertama kali ini bikin sampai tangan gemeteran.
- Michelangelo Rampulla
Nama pertama di daftar ini adalah kiper kawakan yang setiap ada charity match masih suka diajakin, Rampulla. Pemain yang bergabung dengan Juve pada tahun 1992 ini, memutuskan untuk pensiun setelah 10 tahun membela pasukan hitam putih, tepatnya pada tahun 2002.
Kiper yang sempat mengecap 278 kali penampilan bersama Cremonese ini, sejatinya hanya menjadi kiper cadangan di Juve di bawah bayang-bayang kiper yang sudah memiliki nama besar seperti Peruzzi, Van Der Sar hingga the age of Buffon beredar. Selama karirnya di Juve, Rampulla hanya mengecap 49 kali penampilan di seri-A. Sedangkan penampilannya di semua kompetisi menyentuh angka 99 kali dengan total menit bermain 7678 menit.
Meskipun begitu, Rampulla tidak pernah menyesali keputusannya bergabung menjadi bagian dari pasukan Bianconeri, sebab semenjak dia kecil dia sudah ngefans berat sama Juve katanya. Setelah pada akhirnya dia digeser menjadi kiper nomer empat bahkan di bawah Isaksson dan Carini, dia memutuskan untuk gantung sepatu dan sarung tangannya sekalian. Kecintaannya pada Juve tidak luntur karena setelah pensiun dia masih menjadi bagian dari tim pelatih Juve sampai akhir tahun 2010.
2. Antonio Conte
Satu kata untuk pria berumur 55 tahun ini: legenda!
Sebagai pemain, Conte berjibaku mengusung panji-panji Si Nyonya Tua sebanyak 420 kali di seluruh kompetisi selama tiga belas tahun lamanya dan turut serta mempersembahkan 14 trofi. Berkat gaya bermainnya yang spartan di lini tengah Juve, Conte mendapatkan kepercayaan dari pelatih Juve kala itu, Marcello Lippi, untuk menjadi kapten utama Juve menggantikan Vialli dan Ravanelli yang memutuskan untuk hengkang.
Conte, bersama-sama Zidane, Davids, Zambrotta dan lalu Nedved, menjadikan lini tengah Juve kuat, tangguh dan sangat sulit dirusak ritmenya oleh lawan. Doi turut serta menjadikan Juve sebagai tim yang sangat ditakuti pada masa itu dengan torehan 4 kali mencapai final Liga Champions. Meskipun ya kita tahu sendiri Juve hanya menjuarai satu di antara empat kesempatan tersebut.
Laga melawan Inter Milan di musim 2003/2004 menjadi laga terakhirnya sebagai pemain sepakbola professional. Sama seperti Rampulla, Conte pun sempat menjadi pelatih Juve dan bahkan menjadi sosok utama di balik kebangkitan Juve di musim 2011/2012.
3. Ciro Ferrara
Another ex-player who became the head coach, Ferrara! Pria kelahiran Napoli ini membela Juve selama 11 tahun sebelum memutuskan untuk pensiun di akhir musim 2004/2005. Catatannya selama di Juve pun terbilang sangat impresif dengan 359 kali penampilan di semua ajang dan turut serta menyumbangkan 15 trofi, termasuk di antaranya adalah trofi Liga Champions musim 1995/1996.
Tidak seperti dua nama yang sudah disebutkan di atas, karir Ferrara saat menjabat sebagai pelatih Juve bisa dibilang tidak bagus. Sempat menjadi koordinator tim muda Juve setelah pensiun, Ferrara naik jabatan untuk menangani tim utama di musim 2009/2010. Kisahnya agak sedikit mengingatkan pada Pirlo, ya. Hehe. Tidak lama menjabat, dia harus merelakan posisinya digantikan Alberto Zaccheroni di pertengahan musim. Meskipun saat jeda kompetisi, manajemen berkata bahwa mereka tidak akan mengusik posisinya. Bahh.
4. Gianluca Pessotto
Salah satu bek kiri terbaik yang pernah membela Juve! Atribut terbaik dari Pessotto adalah bahwa dia bisa menyerang dan bertahan dengan sama baiknya. Kecepatannya saat menyerang mampu diimbangi dengan tekel-tekel yang ciamik saat harus beralih ke mode bertahan. Ibarat kata Cancelo sama Peluso melakukan fusion saja skillnya masih di bawah Pessotto lah.
Bulan Juli 2006, Pessotto mengakhiri 12 tahun kebersamaannya dengan Juve dengan catatan 366 penampilan, 3 gol, 16 assist dan 16 kartu kuning. Bersama-sama dengan alumni Juve yang lainnya, dia sampai sekarang masih menjadi bagian Juve di divisi bagian apa engga tahu.
5. Jorge Andrade
Tidak banyak hal yang bisa dikulik dari legenda Deportivo La Coruna ini. Andrade bergabung dengan Juve di musim 2007/2008 dan hanya turun ke lapangan sebanyak 324 menit dalam lima kali kesempatan dengan sumbangan satu assist. Minimnya kesempatan bermain Andrade disebabkan oleh cedera lutut berkepanjangan yang dideritanya. Manajemen Juventus pun memutuskan untuk memutus kontrak pemain yang didatangkan dengan biaya transfer 10 juta euro tersebut.
Artikel ini insyaAllah akan saya lanjutkan ke part 2 kapan-kapan kalau kiyeng. Ciao!