Artikel JVGL

Andar Sofian: Mencintai I Bianconeri seperti Rumi Mencari Tuhan

Andar Sofian

Mungkin ia bahkan tak pernah mengingat nama kita atau menyadari keberadaan kita di kolom komentar. Tapi seperti kita mencintai Keanu Reeves yang tak tahu kita pernah nangis waktu nonton John Wick, cinta memang tak perlu validasi.

Kita sudah cukup bahagia berada di orbitnya.Bahagia mengamati dari kejauhan. Bahagia menyebutnya teman, meskipun ia mungkin menyebut kita “siapa ya ini?”

Dan kita tidak marah. Karena bagi kami, mengenal Andar meski dari jauh sudah seperti duduk semeja dengan Andrea Pirlo. Dia berdiri dengan gaya maestronya dan kita jadi pagar betisnya..

Ditulis oleh Arief Hidayat

Catatan Alfan

Jika saudara masuk barisan aktivis gerakan nostalgia jilid dua, silakan merapat ke Mas Andar. Ia dan sirkel sahamnya barangkali bisa jadi jembatan aspirasi yang tepat. Kalau Conte sukses membawa mantan klubnya Kvarat meraih scudetto keempat, lantas kenapa kita sangsikan potensinya mendekatkan mantan klubnya ke raihan bintang keempat?

Beliau adalah fans yang berdiri di puncak rantai makanan para penggila bola. Juventini paling kaffah yang pernah bernapas di bumi nusantara.

Sudahlah, trio komika Juventini macam Abdur, Arie Kriting, dan David saja paling mentok bicara gairah hitam-putih di meja podcast. Itu komika kelas nasional, tidak perlu bawa-bawa anda yang masih minta link nonton saban Juventus bertanding. Stratanya masih jauh lagi. 

Mas Andar, di semesta yang lain, bisa ikut ngopi di forum manajemen agar omon-omon di podcast, di kolom komentar tempat meminta link itu makin mendekati realisasi alias jadi nyata. Ketimpangan tidak pernah semenganga ini, Bung.

JVGL

Fino alla fine, forza uhuuuy~