News JVGL

As Roma vs Juventus: DeSciglioooo

Sempat tertinggal 1-3, Juventus berhasil membalikkan ketertinggalan lewat tiga gol dalam 7 menit.

Foto by @jvgl

Pertandingan AS Roma vs Juventus berlangsung dramatis. Juventus pun mengepakkan sayapnya dalam pertandingan tersebut. Kedua pemain sayap, Dejan Kulusevski hingga Mattia De Sciglio memastikan comeback Si Nyonya Tua dari Serigala Ibu Kota. Namun sayangnya, pemain dengan kepakan paling cerah, yaitu Federico Chiesa, harus terluka kembali saat berjuang melawan Roma.


Turun dengan formasi 4-2-3-1 Juventus, sepertinya gak kapok-kapok menaruh Moise Kean di ujung tombak. Kean dilayani oleh Paulo Dybala, Chiesa dan McKennie di belakang.
Pertandingan berlangsung penuh jeritan. AS Roma terus menyerang, beberapa kali mencoba membuat goal. Alhasil menit 11’ Tammy Abraham mencetak goal lewat sundulan dari servis sepakan pojok.
Juventus menggigit kembali dengan mencetak gol balasan dari Dybala, lewat umpan dan kerja keras Chiesa melewati beberapa bek Roma. Tendangan placing khas Dybala dari luar kotak mampu menceploskan bola ke gawang Roma. Gol. Kedudukan sama kuat 1-1 di menit 18.


Sayangnya Chiesa yang tampil baik, harus dikeluarkan dari lapangan karena cedera. Kulusevski pun masuk menggantikannya. Masuknya Kulusevski sempat membuat supporter Juventus mulai malas nonton bola. Ya, Kulusevski, Kean, Bentancur main bareng.
Babak kedua dimulai dengan skor sama 1-1. Tiga menit babak kedua berjalan. Henrikh Mkhitaryan yang membawa bola merasa jumawa karena hanya dijaga Rugani dan De Sciglio. Wajah Wojciech Szczęsny pun tampak enggak menyakinkan.


Benar saja. tembakan keras pemain yang akrab disapa Miki oleh teman-temannya itu membentur bokong De Sciglio dan bola nyelonong ke gawang Szczesny lewat atas dan Gol. Roma unggul 2-1 atas Juventus. Sandy der Panzer mulai mention meledek akun kami.
Penderitaan belum berakhir. Roma menambah keunggulan lewa freekick ciamik Pellegrini. Gol itu datang di menit 53 dan Kean gagal jadi pagar betis. Bola melengkung di atas rambut gimbalnya. Roma unggul 3-1.


Setelahnya pertandingan tampak mengesalkan bagi Juventini, hingga Marco Landucci yang menggantikan Allegri di bench memasukkan Morata dan Arthur untuk menggantikan Kean yang selama 60 menit kayanya enggak ngapa-ngapain dan Bentancur.
MAGIS TERJADI
Morata yang lari di sisi lapangan, dengan jahil menggocek bek Roma Ibanez yang tampil sangat baik selama match ini. Lalu ia melepaskan umpan maag alias lambung ke kotak penalti dan disambut oleh Locatelli lewat sundulan. Roma 3-2 Juventus!


Dua menit berselang, gantian Cuadrado yang menerima umpan cantik dari Locatelli menyundul kepada Morata di kotak penalty. Morata yang sudah sangat nafsu menyamakan kedudukan mencoba melepaskan tembakan, tapi berhasil dicegat bek Roma. Namun, bola liar disabet Kulusevski dan gol! Roma 3, Juventus 3. Morata memang tampil apik, meski tak mencetak gol, dia juga tidak mencetak offside.
Drama terjadi. Gol penyama kedudukan ini dianggap offside. Wasit pun harus mengeceknya untuk memastikan tidak ada yang salah dalam proses gol tersebut. Gol pun SAH dan Juventus berhasil menyamakan kedudukan.

Pasukan Bianconerri Merayakan Kemenangan


Lima menit dari gol tadi (dua menit dari menit goal karena VAR check jadi 5 menit) Morata dan McKennie melakukan umpan pendek di sisi pertahanan Roma. Smalling yang berniat menghalau umpan dengan sundulan rendah tenaga, malah membuat bola diterima oleh De Sciglio
Kemudian…..
De Sciglio menerimanya dengan dada, lalu….
Kaki kanannya sedikit lebih cepat dari tackle bek Roma yang berniat menghalau
Gol!!


De Sciglio mencetak goal bagi Juventus pada menit ke-77. Gol yang tidak disangka-sangka oleh Juventini karena lahir dari tendangan De Sciglio.
Juventini layaknya dikasih serangan jantung. Gol De Sciglio membuat Juventus unggul atas tuan rumah. Euforia dan semangat yang terbakar para Juventini, tiba-tiba redup dan terkoyak karena Roma mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-80.
De Ligt—bukan De Light—tertangkap tangan menyentuh bola dengan tangan. Apesnya, tak hanya penalti, namun De Ligt juga menerima kartu merah. Juventus pun secara resmi bermain dengan 10 orang (meskipun saat Kean main tadi, Juventus sudah bermain dengan 10 orang).


Namun, Wozssddhzz Szzzczxzny alias Tek mampu membaca arah bola dan menepis tendangan Pellegrini. Tek tampaknya enggan diam saja. Di menit akhir pun dia melakukan tackling bersih dengan tangan (nah loh gimana tuh tackling pake tangan, makanya nonton) kepada Abraham.
Skor berakhir 3-4 untuk kemenangan Juventus lewat comeback dramatis. Bayangkan, dalam kurun 7 menit, Juventus bisa mencetak 3 gol, lewat Kulusevski dan De Sciglio pula. Padahal biasanya, dalam 90 menit pertandingan plus injury time, Juventus hanya sanggup mencetak 1 atau 2 gol.

ForzaJuve

JVGL

Fino alla fine, forza uhuuuy~

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *