Artikel JVGL

Di Balik Unbeaten 14 Laga dan Skor 1-0 Juventus

Juventus tidak terkalahkan dalam 14 laga terakhir. (Ilustrasi/Yan Setia Adi)

Laga Juventus vs Spezia dalam lanjutan ke-28 Serie A pada Minggu (7/3/2022), berhasil dimenangkan tuan rumah dengan skor 1-0. Gol tunggal Alvaro Morata pada menit ke-21 jadi pembeda dalam pertandingan ini. Kemenangan ini memperpanjang rekor unbeaten Juventus menjadi 14 laga. Dalam rentang tersebut, Juventus menang 9 kali dan sisanya imbang.

Hasil ini membuat Juventus meraih 32 poin dari 14 pertandingan tidak terkalahkan sehingga menempati posisi 4 klasemen sementara. Dengan posisi 1, Juventus tertinggal 7 poin dari AC Milan, dan unggul 6 poin dari Atalanta dan AS Roma di peringkat 5-6.

Hasil di 14 pertandingan ini merupakan perbaikan dari 14 pertandingan awal. Pada rentang tersebut, anak asuh Massimiliano Allegri sering kehilangan poin bahkan menderita 5 kekalahan! Selain itu, Juventus hanya mampu meraih 6 kemenangan dan 3 imbang.

Karena itu, tak heran pada awal-awal musim posisi Juventus melorot hingga papan bawah. Pada pekan ke-14, Juventus masih berada di posisi 7 dengan mengoleksi 21 poin, tertinggal 7 poin dari peringkat 4 dan 15 angka dari pimpinan klasemen sementara.

Hasil 14 pertandingan tak terkalahkan ini tentunya tak terlepas dari strategi pragmatis Allegri. Pelatih yang membawa Juventus ke 2 partai final Liga Champions itu tak ragu untuk menurunkan tempo permainan dan memilih fokus bertahan untuk mengamankan hasil ketika sudah unggul, alih-alih segera mencari gol kedua untuk segera menuntaskan pertandingan.

“Kebijakan” Allegri ini sedikit banyak membuat netizen pendukung Juventus mencak-mencak karena melihat tim kesayangannya terus-terusan diserang lawan. Apalagi ketika tim yang menggempur Juventus merupakan klub yang satu atau dua tingkat di atas Juventus.

Tak jarang penonton menyaksikan 7-9 pemain Juventus berada di area setengah lapangan sendiri untuk mempertahankan keunggulan, sembari sesekali mencari peluang untuk melakukan counter attack.

Allegri tak sungkan melakukan itu demi menjaga keunggulan dan meraih 3 poin. Terlihat dalam 14 laga unbeaten terakhir, ketika Juventus unggul, kemungkinan besar Si Nyonya Tua meraih kemenangan.

Dari 10 pertandingan ketika Juventus mencetak gol terlebih dahulu, bianconeri mengonversi 8 laga di antaranya dengan kemenangan. Jika dipersentasekan, sekira 80% Juventus akan memenangi pertandingan ketika unggul lebih dulu. Atau, ketika unggul lebih dulu, Juventus tidak pernah mengalami kekalahan.

Jika dibandingkan pada 14 laga awal kompetisi, Juventus tercatat unggul lebih dulu dalam 9 pertandingan. Enam pertandingan berakhir dengan kemenangan, 2 laga imbang (vs Udinese, vs AC Milan), dan satu pertandingan kena comeback lawan yakni ketika melawan Napoli pada giornata 3 lalu. Tiga pertandingan itu terjadi pada 4 laga awal Serie A sehingga membuat Si Nyonya Tua sempat terjerembab di peringkat 18 klasemen.

Empat belas laga tak terkalahkan ini menandakan adanya progres dari Locatelli dan kawan-kawan, terutama dari segi hasil. Selain itu, dari sisi gol maupun kebobolan juga menunjukkan perbaikan. Jika dalam 14 laga awal Dybala cs hanya mencetak 18 gol, pada 14 laga teranyar sanggup menggelontorkan 24 gol. Begitu pula dengan catatan 16 kebobolan dan 9 kali bobol.

Mungkin pendekatan Allegri yang lebih memilih bertahan usai unggul dari lawannya lantaran merasa percaya diri dengan pertahanan Juventus. Baik dari sisi individu maupun bertahan secara tim. Meski pemain bertahan silih berganti masuk J Medical, pertahanan Juventus masih cukup kokoh. Catatan 25 kali kebobolan sejauh ini merupakan yang terbaik 3, di bawah Napoli (20) dan Inter Milan (22).

Pendekatan Allegri ini rasanya memang memancing sentimen dari penggemarnya. Namun, Allegri sadar, Juventus tak boleh lagi kehilangan angka menyusul buruknya performa di awal-awal kompetisi. Karena hal inilah, Allegri tidak pernah memasukkan pemain muda ketika kondisi tengah unggul 1 angka. Ini seperti terjadi pada 3 laga terakhir, dalam rentang 7 hari. Di tengah padatnya jadwal bermain dan badai cedera, Allegri hanya menggunakan 2 pergantian pemain dari total maksimal 5. Allegri yang pragmatis tampak ingin mengurangi risiko kehilangan angka dengan menurunkan pemain muda yang minim pengalaman di tengah kondisi Juventus tengah menerima serangan lawan.

Sama seperti pekerja pada umumnya, Allegri juga harus berjuang mengejar target 4 besar, yang kini sudah ditempati selama beberapa pekan.

Keputusan bertahan usai unggul sembari mencari gol kedua lewat skema serangan balik memang tidak indah untuk ditonton. Malah akan menimbulkan kecemasan bagi yang menonton melihat bola lebih banyak bermain di area pertahanan Si Nyonya Tua.

Namun, toh skor 1-0 itu tetap bernilai 3 poin. Namun, jika dilihat di Serie A, Juventus hanya 4 kali menang dengan skor 1-0 dan 7 pertandingan dengan skor 2 gol. Sementara 4 kemenangan lainnya diperoleh Juventus dengan skor selisih satu gol.

Mungkin untuk menjaga kesehatan para Juventini sekalian, ada baiknya ketika Juventus sudah unggul lebih baik tidur saja. Karena bercermin dari 10 hasil dari 14 laga terakhir, Juventus tak pernah kalah ketika sudah unggul lebih dahulu. Namun memang, lebih baik jika menonton pertandingan sampai tuntas karena tak tidak setiap hari dapat menyaksikan tim idola bermain.

JVGL

Fino alla fine, forza uhuuuy~

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *